Bolmut (Kemenag) — Kabar gembira untuk dunia pendidikan di Sulawesi Utara, lebih khusus Bolaang Mongondow Utara (Bolmut). Sebanyak 3 Kelompok Kerja Guru (KKG) Jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) memperoleh bantuan dari World Bank (Bank Dunia), yakni KKG 004 Sangkub, KKG 005 Bintauna, dan KKG 007 Kaidipang.

“Masing-masing KKG menerima bantuan sebesar 15 Juta Rupiah,” ungkap Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda Subtim Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Bidang Pendis Kanwil Kemenag Sulut, Ramlah Abas.

Pemanfaatan dana ini jelas Ramlah, diperuntukan untuk kegiatan Pengembangan Program Keprofesian Berkelanjutan melalui KKG. Hal ini diungkapkan pada kegiatan KKG 004 Sangkub, dan KKG 005 Bintauna,pada pada Rabu (7/8/24) di MIS Darud Dakwah Wal ‘Irsyad (DDI) Sangkub.

Kegiatan yang sama juga dilaksanakan pada Kamis (8/8/24) menghadirkan KKG 007 Kaidipang dengan titik lokasi (tilok) MI Bigo Selatan. Dalam petuah atau nasihatnya, mantan Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren ini memberi wejangan, agar pemanfaatan bantuan dari Bank Dunia hanya digunakan untuk peningkatan mutu peserta didik dan tenaga pendidik.

“Uangnya sudah cair. Silahkan dibelanjakan, ikuti juknisnya, jangan melenceng dari regulasi,” tutur Ramlah.

Hal senada disampaikan Tim Pendis Kanwil Kemenag Sulut, Djubaedah Tamapedung. Wanita enerjik yang biasa disapa Edah ini menitikberatkan pada mekanisme penggunaan dan pelaporan anggaran.

“Semua kegiatan harus terdokumentasi. Misalnya: foto dan video kegiatan, daftar hadir peserta dan pemateri, dan nota-nota belanjaan lainnya, harus diinput di aplikasi,” tukas Edah.

Sementara itu Mahmud Syawie, yang juga ikut tergabung dengan Tim Pendis Kanwil Kemenag Sulut, mengupas masalah aplikasi EMIS dan SIMPATIKA.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kantor Kemenag Bolmut, yang diwakili Kasi Pendis Ahmad Modeong, turut dihadiri Ketua Pokjawas, Erwin van Gobel, serta Pelaksana dan Pengelola Pendis Bolmut.

Humas