Bolmut (Kemenag) – Penyelenggara Kristen Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), terus meningkatkan upaya dalam mengedukasi dan menyosialisasikan pentingnya pencegahan pernikahan dini kepada siswa sekolah.

Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen untuk melindungi hak anak dan mendorong pendidikan yang lebih baik bagi generasi muda. Serta memberikan pemahaman mendalam kepada siswa mengenai dampak negatif dari pernikahan dini, baik dari segi kesehatan, psikologis, maupun sosial.

Menggandeng Penyuluh Agama Kristen, Penyelenggara Kristen dibawah pimpinan Soesy E. Denny secara aktif mengadakan sosialisasi dan diskusi terbuka di berbagai sekolah.

Hari ini, Rabu (11/9/24), Soesy membagi tim untuk melakukan sosialisasi di tiga sekolah menengah di Kabupaten Bolmut. Tim satu melakukan sosialisasi di wilayah Kecamatan Pinogaluman, diantaranya SMP Negeri 4 Bolmut yang berlokasi di desa Buko, dan SMP N 9 Bolmut yang terletak di Desa Tuntung. Sementara tim 2 mengunjungi SMK Kesehatan Paramita di Kecamatan Sangkub.

Kegiatan ini menurut Soesy, adalah upaya yang dilakukan untuk membantu pemerintah daerah dalam menekan kasus pernikahan dini khususnya di Kabupaten Bolmut. Terlebih jelasnya pernikahan dibawah umur ini memiliki resiko yang cukup buruk, salah satunya adalah memutus mata rantai pendidikan seseorang.

“Sebagai lembaga yang menjunjung tinggi nilai-nilai pendidikan dan keagmaan, kami berkewajiban untuk melindungi anak-anak dari praktik yang dapat merugikan masa depan mereka. Pernikahan dini bukan hanya soal pelanggaran hak anak, tetapi juga menghambat mereka untuk meraih cita-cita dan masa depan yang lebih baik," ujarnya Soesy.

Soesy berharap melalui upaya ini, angka pernikahan dini di Indonesia dapat terus menurun, khususnya di Kabupaten Bolmut. Mengingat pernikahan dini masih menjadi salah satu tantangan besar dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan anak di Indonesia. 

Humas